
Jakarta- Inspektur Kolinlamil mewakili Panglima menerima Tim Pengawasan Pemeriksaan (Wasrik) dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Republik Indonesia, di Gedung Laut Sulu, Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Tim BPK akan melakukan pemeriksaan terkait pengelolaan dukungan logistik khususnya Bahan Bakar Minyak dan Pelumas.
Saat menyambut Tim wasrik BPK, Irkolinlamil mengatakan bahwa dengan adanya Wasrik diharapkan memperoleh masukan yang berharga dalam upaya meningkatkan tertib administrasi dan pertanggungjawaban penggunaan serta pengelolaan Bahan Bakar Minyak dan pelumas, baik untuk dukungan darat maupun laut secara transparan dan akuntabel.
“Kegiatan pengawasan dan pemeriksaan ini sejalan dengan agenda TNI AL untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean governance) dengan bersandarkan pada prinsip-prinsip profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, efisiensi dan sesuai aturan yang berlaku”, kata Irkolinlamil.
Ditambahkan pula bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari sistem manajemen yang bertujuan untuk mengevaluasi perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penghapusan, pertanggungjawaban dan pembukuan serta pelaporan BMP yang telah dilaksanakan, guna mengetahui sejauh mana tingkat efisiensi dan efektivitasnya.
“Tim Wasrik harus dianggap sebagai mitra kerja yang mampu menemukan berbagai permasalahan yang ada di obyek wasrik dan mengupayakan solusi atau pemecahan atas permasalahan tersebut secara menyeluruh”, terangnya.
Pangkolinlamil melalui Irkolinlamil memerintahkan kepada seluruh Staf untuk memberikan dukungan sepenuhnya kepada Tim Pemeriksa BPK RI dalam pelaksanaan tugasnya. (Dispen Kolinlamil).
Dukungan Logistik Bahan Bakar Minyak dan Pelumas
Tahun 2016, dilakukan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Produk Pertamina dengan TNI dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama yang telah ada selama khususnya di dalam Pertamina memberikan dukungan Bahan Bakar Minyak (BBM), Pelumas, Avtur, Vigas dan tidak menutup kemungkinan produk-produk lainnya.
Kontrak jual beli produk Pertamina kepada TNI ini dikatakan oleh Ahmad Bambang merupakan salah satu contoh kontrak bundling yang telah berjalan dengan baik dan dapat mempermudah koordinasi di dalam pelayanan Pertamina kepada TNI.
Tahun 2015 Pertamina telah memberikan dukungan pasokan BBM kepada TNI sebesar kurang lebih 390.000 KL dan khusus tahun 2015 adalah tahun kebanggaan bagi Pertamina karena Pertamina mampu memberikan dukungan pasokan BBM untuk KRI yang beroperasi di luar negeri seperti di Thailand, China, Jepang, Djibouti Afrika Timur, Italia, Pearl Harbour Hawai, dan India.
Ahmad Bambang mengungkapkan bahwa pada tahun 2016, salah satu inovasi yang dilakukan adalah perubahan pola pasokan BBM kepada TNI dari sistem Loco menjadi Franco ditagihkan dengan melibatkan Handling Agent anak perusahaan Pertamina, yaitu PT Pertamina Trans Kontinental dan PT Patra Logistik, yang mana benefit dari sistem baru ini adalah dukungan layanan tambahan berupa penyempurnaan sarana dan fasilitas BBM untuk TNI dan juga perbaikan sistem administrasi dokumen.
“Pertamina mengharapkan ke depan kerja sama yang baik ini dapat terus ditingkatkan sehingga antara TNI dan Pertamina dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan semakin baik dan profesional,” ucap Ahmad Bambang.